Huawei Tepis Rumor Memata-matai Negara Asing untuk Cina
Nariswari Rabu, 16 Januari 2019 • 09:48
huawei,as vs cina,perang dagang,huawei 5G
kantor Huawei di Jakarta (ilustrasi)Sejak beberapa tahun lalu, Huawei dituding sebagai ancaman nasional bagi beberapa negara terutama Amerika Serikat. Itulah alasan mengapa konsumen di AS tidak bisa menjumpai produk Huawei di toko-toko lokal operator di sana. AS juga merayu para sekutunya untuk tidak menggunakan peralatan jaringan apapun dari Huawei, terutama untuk jaringan 5G mereka.
Huawei selama ini dirundung desas-desus kurang sedap memata-matai negara asing untuk pemerintah Cina. Produk-produk Huawei dituduh dibekali dengan semacam “back door” yang secara diam-diam mengambil informasi rahasia dari konsumen dan perusahaan pengguna perangkat Huawei, dan mengirimkan data ini ke China untuk dibaca oleh pemerintah Cina.
Informasi terbaru yang diperoleh dari The Financial Times dan Reuters seperti dikutip dari Phonearena menyebutkan bahwa, Ren Zhengfei (pendiri Huawei) membantah secara tegas bahwa Huawei memata-matai negara asing atas nama pemerintah Cina. Mengutip keterangan Ren yang mengatakan bahwa Huawei tidak pernah diminta oleh Pemerintah China untuk memberikan informasi rahasia apapun. Dia menambahkan bahwa tidak ada undang-undang di Cina yang mengharuskan Huawei memasang back door di perangkat ponsel atau peralatan jaringan Huawei.
Ren Zhengfei juga mengatakan bahwa Huawei tetap optimis dengan “penolakan” dari beberapa negara yang menuding Huawei memata-matai mereka. Huawei akan mengalihkan fokusnya ke negara-negara di mana Huawei tetap disambut baik. Huawei adalah produsen smartphone terbesar kedua di dunia dan merupakan penyedia peralatan jaringan terbesar di dunia.
Pernyataan Ren Zhengfei ini sekaligus mengkonfirmasi laporan sebelumnya bahwa Huawei telah menyerah untuk mencoba memperbaiki reputasi dan namanya di pasar Amerika serikat. Ren Zhengfei menyatakan bahwa saat ini Huawei telah memiliki 30 kontrak untuk membangun jaringan 5G di berbagai negara. (*)