Baru-baru ini, tren kamera analog kembali populer di kalangan anak muda. Salah satu daya tariknya adalah karena hasil foto yang estetik dan bentuk kamera yang unik, vintage, dengan gaya jadul yang digandrungi para pecinta fotografi.
Tidak ada salahnya mencoba kamera jadul untuk memotret, sekaligus mempelajari fotografi yang baru. Lalu seperti apakah rekomendasi kamera analog untuk pemula, berikut rekomendasi lengkapnya disini.
Apa Itu Kamera Analog
Kamera analog adalah kamera yang menggunakan lembaran film 35mm, yang sensitif terhadap cahaya. Perangkat ini sering dikenal sebagai kamera film 35mm. Desain diklasifikasikan sebagai vintage atau retro.
Bentuknya sangat klasik. Jangan heran, banyak fotografer yang menggunakan kamera film analog untuk memamerkan dekorasi rumah minimalis. Berikut rekomendasi kamera analog untuk pemula dibawah ini.
Nikon FE2
Kamera Nikon FE2 dirilis pada tahun 80-an serta diproduksi antara tahun 1983-1987. Dalam warna hitam dan krom, kecepatan rana maksimum adalah 1/4000 detik dengan kecepatan sinkronisasi flash 1/250 detik. Sedangkan rentang ASA/ISO mulai dari 12 hingga 4000.
Lensa yang cocok untuk kamera ini adalah tipe AI/AIS/AF dan AFS. Yang punya berat sampai 550 gram sehingga cocok untuk berburu foto dengan hasil bagus.
Seperti jenis yang lainnya, Nikon FE2 hanya bisa di temukan dalam kondisi bekas. Pantauan di situs e-commerce, harga bervariasi dari Rp 1,7 juta (body only) hingga Rp 2,4 juta (termasuk lensa).
Pentax K1000
Kamera ini dibuat oleh Asahi Optical Co., Ltd. di produksi dari tahun 1976 hingga 1997. Berkat desainnya yang sehat dan kuat serta daya tahan yang luar biasa. Pentax K1000 mampu terjual lebih dari tiga juta unit! Kamera ini mempunyai rentang ISO/ASA 20-3200 dengan kecepatan rana sampai 1/1000 detik dengan flash sync 1/60 detik.
Namun kamera ini lebih berat, dengan berat 628 gram (termasuk baterai, strap, dan 36 gulungan film) Mau di bawa pulang? Jika ingin dapat kamera ini, harus merogoh kocek antara Rp 1,95 juta hingga Rp 2,45 juta.
Canon AE-1
Di perkenalkan pada April 1976, Canon AE-1 menjadi salah satu kamera tersukses di dunia. Ini adalah kamera SLR dengan Auto Exposure / AE (automatic exposure) yang di kontrol secara elektronik.
Dengan kecepatan rana sampai 1/1000 detik, kamera ini cocok dengan beberapa lensa. Seperti Canon FD 50mm f/1.4 SSC dan juga FD 50mm f/1.8 SC. Dengan berat hanya 590 gram, Canon AE-1 cukup fleksibel untuk dibawa kemana saja.
Karena rilis lama, kamera ini hanya tersedia dalam kondisi bekas. Di beberapa pasar digital, harganya berkisar Rp 4,3 juta hingga Rp 4,65 juta, termasuk lensa standar.
Olympus OM-1
Olympus OM-1 di rilis pada tahun 1972. Sebenarnya cukup terlambat di bandingkan dengan Nikon F yang dirilis 13 tahun sebelumnya. Menjadi sedikit peserta terlambat ke garis SLR 35mm, mereka harus bertahan untuk menjadi sukses.
Olympus OM-1 berinovasi dengan desain yang ramping, ringan, dan kompak. Berat kameranya 510 gram dengan ukuran 136 x 83 x 50 mm. Hasilnya pun dari kamera ini bagus sebagai SLR 35mm terkecil dan teringan yang pernah ada.
Ramping dan ringan, Olympus OM-1 sempurna untuk fotografi perjalanan dan jalanan. Dengan ukuran ISO sampai 1600 dengan kecepatan rana hingga 1/1000 detik, kamera ini sangat cocok Anda pilih. Tentu dengan kondisi bagus, kamera ini bisa di dapat dengan hargai Rp 1,8 juta hingga Rp 2,5 juta.
Ricoh KR-5
Kamera Ricoh KR-5 merupakan kamera SLR 35mm yang di rilis pada tahun 1978. Lensa standar memiliki aperture maksimum f/2.2 dengan panjang fokus 55mm, di lansir laman Lomography. Kamera ini memiliki kecepatan rana 1/8 detik hingga 1/500 detik dengan flash sync dari 1/8 detik hingga 1/60 detik.
Ricoh KR-5 dapat di tenagai oleh dua baterai perak oksida 1,5V. Ingin tahu harganya? Jika di jual satu paket dengan lensa, rata-rata harganya Rp 1,8 juta. Namun, ada juga yang menjual kurang dari 1 juta, harganya cukup murah bukan?
Canon Canonet Q17
Canon Canonet Q17 di rilis pada tahun 1965. Dari segi spesifikasi, kamera ini masih kalah jika di bandingkan dengan Nikon FE2 pada daftar di atas. Ini karena Canon Canonet Q17 hanya memiliki kecepatan rana hingga 1/500s dan rentang ISO 25 hingga 400.
Lensa yang di bawa kamera ini bisa di katakan cukup besar. Aperture yang di bawa oleh lensa Canon Canonet Q17 berada pada f/1.7, sehingga menghasilkan gambar dengan efek bokeh yang bagus. Jika ingin mendapatkannya, Canon Canonet Q17 di jual dengan harga sekitar Rp 1 jutaan di berbagai pasar.
Fujica M1
Untuk kamera analog, harga yang di patok Fujica M1 sangat murah. Tak heran jika produk mereka banyak di minati. Selain itu, Fujica M1 tergolong kamera analog yang mudah di temukan sehingga membuat kamera ini cocok untuk Anda yang baru mulai terjun ke dunia kamera analog.
Berbicara tentang spesifikasi, Fujica M1 tidak memiliki spesifikasi yang mengesankan. Namun, hal ini cukup wajar mengingat kamera ini merupakan kamera fixed. Fujica M1 memiliki kecepatan rana hanya 1/125 detik. Namun jangan salah, begitu Anda terbiasa dengan kamera ini, foto yang di hasilkan bisa melebihi ekspektasi Anda.
Apalagi jika melihat harganya yang murah, pastinya Fujica M1 menjadi salah satu pilihan terbaik. Anda bisa dengan mudah menemukan kamera analog Fujica M1 di pasaran dengan harga termurah hanya Rp 300.000.
Fujifilm MDL-9
Fujifilm MDL-9 juga merupakan kamera analog dengan harga yang sangat terjangkau. Harganya tidak jauh berbeda dengan Fujica M1 di daftar sebelumnya. Bedanya, Fujifilm MDL-9 memiliki fitur panorama bawaan.
Tak heran jika kamera ini cukup populer dan di cari banyak orang. Meski begitu, Fujifilm MDL-9 bukanlah kamera yang sulit di temukan. Apalagi mengingat harganya yang sangat terjangkau. Dari segi tampilan, kamera ini bisa di bilang cukup modern.
Tidak ada nuansa vintage seperti yang ada di kamera tahun 60-an. Namun mengingat hasil jepretannya cukup baik, Fujifilm MDL-9 ini masih sangat layak untuk Anda jadikan sebagai kamera kedua atau ketiga. Soal harga, Fujifilm MDL-9 sendiri berada di kisaran harga Rp 300.000!
Yashica FX-3 Super 2000
Menengok ke belakang, Yashica FX-3 adalah salah satu kamera 35mm yang populer di tahun 1979. Tidak mengherankan jika Yashica memproduksi kamera analog dalam seri FX-3 Super pada tahun 1984 untuk menggantikan FX-3.
Ada banyak fitur tambahan yang di pasang di kamera ini. Mulai dari shutter speed yang bisa mencapai 1/2000s, rentang ISO 25 hingga 3200, dan light meter untuk memberikan informasi mengenai intensitas cahaya yang masuk ke lensa.
Tak heran jika Yashika FX-3 Super 2000 menjadi salah satu kamera analog favorit saya hingga saat ini. Bagi Anda yang berminat, Anda bisa mendapatkan kamera analog Yashika FX-3 Super 2000 seharga Rp 800.000 hingga Rp 1.800.000 di pasar langganan Anda.
Penutup
Daftar rekomendasi kamera analog untuk pemula merupakan opsi yang bisa Anda coba jika ingin berfoto menggunakan kamera vintage ini. Namun Anda harus tahu cara menggunakannya ke bagian penting lainnya agar hasil fotonya bagus dan memuaskan.