Rekomendasi Kamera untuk Video Terbaik

Rekomendasi Kamera untuk Video

Hampir semua kamera modern, termasuk smartphone, dapat di gunakan untuk mengambil foto dan merekam video secara bersamaan. Namun, tidak semuanya benar-benar di dedikasikan untuk perekaman video.

Memilih kamera untuk video pada dasarnya lebih rumit daripada memilih kamera untuk foto, karena bukan hanya resolusi video yang bisa di hasilkan saja yang perlu di perhatikan. Pada artikel kali ini saya ingin memberikan rekomendasi kamera untuk video terbaik yn bisa Anda gunakan meski Anda hanya memiliki budget terbatas.

Rekomendasi Kamera Untuk Video

Tanpa basa-basi lagi, inilah rekomendasi kamera untuk video terbaik yang bisa Anda beli di Indonesia dengan harga kurang dari 10 juta rupiah.

Sony RX0II

Apakah Anda lebih suka desain gaya ala action cam? Coba lirik Sony RX0 II. Kamera Sony ini di rancang untuk videografer, baik amatir maupun profesional. Vloggers juga termasuk di antara target pasar, karena layarnya sebenarnya bisa di lipat menghadap ke depan.

Di balik ukurannya yang terbilang kecil, terdapat sensor tipe stack berukuran 1 inci dengan kemampuan merekam dalam resolusi 4K 30 fps, juga dengan bitrate 100 Mbps dan tanpa pixel binning dalam format XAVC S. Seperti kebanyakan kamera aksi, ia mengemas lensa tetap (24mm f/4.0).

Input mikrofon juga tersedia bagi mereka yang membutuhkannya. Dengan harga Rp 9.999.000, kamera ini akan menjadi upgrade yang sangat signifikan bagi mereka yang masih menggunakan smartphone untuk merekam video.

Sony ZV-1

Dari perspektif sederhana, Sony ZV-1 pada dasarnya adalah Sony RX100 yang telah di optimalkan untuk perekaman video. Berbekal sensor berukuran 1 inci dan bodi yang kompak, memang layak menjadi senjata andalan saat vlogging, apalagi jika tampil di layar yang bisa menghadap ke depan. Kehadiran lensa 24-70mm f/1.8-2.8 juga membuatnya lebih fleksibel.

Kemampuan video tidak boleh di remehkan. Sony ZV-1 dapat merekam dengan resolusi maksimal 4K 30 fps dengan bitrate 100 Mbps dan tanpa pixel binning dalam format XAVC S. Ia juga di lengkapi dengan hot shoe dan colokan untuk mikrofon eksternal jika pengguna tidak puas dengan kualitas mikrofon bawaan (yang sebenarnya cukup bagus).

Di Indonesia, kamera ini bisa di beli seharga Rp9.499.000. Anda hanya perlu menyiapkan SD card, maka perangkat sudah bisa langsung digunakan.

Panasonic Lumix LX10

Rekomendasi kamera untuk video selanjutnya adalah Panasonic Lumix LX10. Kamera ini juga mengemas sensor berukuran 1 inci ke dalam bodi yang mungil. Biasanya Panasonic, sensor di berikan lensa Leica 24-72mm f/1.4-2.8. Sistem stabilisasi gambar 5 sumbu juga tersedia, tetapi ini hanya dapat di aktifkan saat merekam video pada resolusi 1080p ke bawah.

Tapi jangan khawatir, karena kamera ini masih bisa merekam dengan resolusi maksimal 4K 30 fps dengan bitrate 100 Mbps. Satu-satunya downside adalah tidak memiliki port mikrofon. Dan satu lagi, ini adalah produk yang di rilis pada tahun 2016. Selain itu, masih sangat bisa di andalkan untuk keperluan merekam video, jika bujet Anda tidak kurang dari Rp 9.499.000.

Panasonic Lumix G85

Jika yang Anda inginkan adalah fleksibilitas terbaik, maka Anda harus mempertimbangkan kategori mirrorless. Di kisaran harga ini, ada Panasonic Lumix G85. Di lengkapi dengan sensor Micro Four Thirds dan dapat merekam dalam resolusi 4K 30 fps dengan bitrate 100 Mbps.

Ia bahkan memiliki port HDMI out untuk terhubung ke perekam eksternal. Kamera ini bukan model terbaru, namun harganya hanya Rp 7.999.000, jadi Anda bisa membeli sisa dua juta lensa.

Fujifilm X-T200

Rekomendasi kamera untuk video lainnya yang patut dilirik adalah Fujifilm X-T200, yang bisa Anda dapatkan seharga Rp9.499.000, sudah termasuk lensa 15-45mm f/3.5-5.6. Kamera ini mengemas sensor APS-C dan sanggup untuk merekam video 4K secara proper di 30 fps, dengan bitrate maksimum 100 Mbps, tidak seperti pendahulunya yang anya terbatas di 4K 15 fps saja (alias tidak usable).

Hampir semua kamera yang ada pada artikel ini, layarnya juga bisa di hadapkan ke depan sehingga sangat cocok untuk keperluan vlogging. Hot shoe dan colokan 3,5 mm juga tersedia pada kamera ini sehingga pengguna bisa memasangkan mikrofon eksternal dengan mudah.

Canon PowerShot G7 X Mark III

Model kompak premium dari Canon ini menawarkan peningkatan signifikan di bandingkan generasi sebelumnya dengan sensor 1 inci bertumpuk. Kemampuan video juga di rubah. 4K 30 fps dengan bitrate 120 Mbps adalah opsi tertinggi yang tersedia, dan juga memiliki mode khusus untuk streaming langsung ke YouTube dengan resolusi 1080p 30 fps.

Canon bahkan mengambil langkah ekstra dengan menyertakan mode perekaman video vertikal, sehingga hasilnya bisa langsung diedit di smartphone dan di bagikan di media sosial. Tidak ada hot shoe, tapi setidaknya ada colokan 3,5 mm untuk menampung mikrofon eksternal.

GoPro Max

Jika yang Anda inginkan adalah merekam video 360 derajat, maka GoPro Max bisa menjadi rekomendasi kamera untuk video alternatif yang menarik. Menarik karena selain bisa merekam video 360 derajat dengan resolusi 5.6K 30 fps, juga bisa berperan sebagai kamera aksi biasa atau kamera vlogging, meski pada mode ini resolusinya di batasi hingga 1440p 60 fps.

Seperti GoPro modern lainnya, Max juga di lengkapi dengan sistem stabilisasi HyperSmooth yang sangat efektif meredam guncangan. Total ada enam mikrofon yang di sematkan pada kamera ini, dan GoPro mengklaim performanya tak kalah dengan mikrofon shotgun.

GoPro Max bukan barang baru lagi, tapi artinya harganya turun menjadi Rp 7.828.000. Tetapi jika Anda menginginkan yang terbaik dari GoPro, ada kamera lain yang lebih baik di luar sana.

GoPro Hero 10 Black

Rekoemendasi kamera untuk video lainnya adalah GoPro Hero10 Black yang baru. Di bandingkan dengan versi sebelumnya, Hero10 mengemas sensor baru serta prosesor baru. Hasilnya, kemampuan merekam video meningkat menjadi 5,3K 60 fps, atau 4K 120 fps. Ya, Anda dapat membuat adegan gerakan lambat dalam resolusi 4K menggunakan kamera ini.

Performa kamera secara keseluruhan juga lebih cepat dari sebelumnya, sehingga semua proses akan selesai dalam waktu yang lebih singkat. Pembaruan pada sistem stabilisasi gambar yan dapat menyerap guncangan yang lebih ekstrim dari sebelumnya. Di Indonesia, pre-order GoPro Hero10 Black kini di buka dengan harga Rp 8.499.000.

DJI Pocket 2

Untuk stabilisasi yang lebih baik, para videografer biasanya menggunakan alat bernama gimbal. Kalau tidak mau ribet, Anda juga bisa mencari kamera yang sudah ada gimbalnya. Contohnya seperti DJI Pocket 2 ini.

Duduk cantik di gimbal 3-sumbu adalah sensor 1/1,7 inci dan lensa 20mm f/1.8 yang siap merekam video 4K 60 fps pada bitrate 100 Mbps. Karena layarnya yang kecil, kamera ini juga sangat cocok untuk vlogging.

Itulah rekomendasi kamera untuk video terbaik yang bisa Anda miliki. Pilihlah kamera yang menurut Anda cocok untuk Anda dan sesuai dengan budget.

Also Read

Bagikan:

hits counter